Hey ! daripada merutuki ketidakjelasan hidup, aku ingin berbagi saja betapa kayanya hidupku.
Memang sih, manusia itu suka tidak menyadari hal-hal besar yang dititipkan kepadanya. Seringnya manusia tu berpikir bahwa dia tidak bisa apa apa, tidak berguna, tidak tidak tidak. Padahal ada banyak sekali hal yang bisa dilakukan , kan ? hanya saja belum jelas disadari.
Seperti detik ini, di rumah, sendiri, diam. Makanan ? ada. Minum enak ? bisa beli,ada uang. Ada akses wifi. Ada ortu. Ada kamar milik sendiri, yang kenikmatannya jarang didapet kalo di kontrakan. Bisa baca quran tanpa dek dekan. Gada yg bikin minder gegara liat orang dah belajar. Atau liat orang ibadahnya kenceng banget. Gaada. Karena akutu tipe yang ‘kalo liat orang lari, akunya malah kendor’ jadi kalo liat orang ibadahnya kenceng dan aku malah makin jatoh, ya aku down. Hehe. Aku butuh waktu dan ruang untuk memotivasi dan menata diri sendiri. Meskipun itu di tempat serame apapun, aku bisa menata diri asalkan benar-benar sendiri.
Nah terus akutu dapat kekuatan dari diri aku sendiri. Ya emang sih, dikelilingin orang dan dapet feed back baik tu salah satu energi buat orang kek aku, tapi aku juga perlu memanage diri. And then, jadi deh kekuatan besar buatku.
Oh hey, aku punyak banyak hal loh sebenarnya saat ini. Pastinya banyak temen, hehe. Alhamdulillah. Dan nggak semua kata-kata menyeramkan yang orang-orang bilang tentang kuliah tu bener loh. Kuliah itu kamu gapunya temen yang tulus ? nggak juga. Aku punya, bahkan banyak. Mereka dateng di waktu yang tepat. Mereka datang dan aku merasa menjadi orang yang berguna. Ya, mirip dengan datang kalo ada butuhnya aja ? mungkin. Tapi jelas sih, bedanya hanya di sudut pandang kita. Ngga ada yang buruk dimataku.
Orang bilang ini liburan, hmm. Bagiku ini adalah jeratan waktu yang terasa lama dan aku tak bisa apa-apa. Huh, memang manusia jarang bersyukur. Saat penuh dan jenuh, ingin sekali segera liburan. Meronta-ronta pada waktu yang tak bisa lebih cepat datangnya. Tapi setelah diberi libur, huh ! bosan sekaliiii. Tapi sungguh, kini aku sangat tidak tahu harus melakukan apa, padahal ketika jadwal terasa penuh saat di ibu kota, sudah kurincikan hal apa saja yang ingin kulakukan..
Aku ingin beraktivitas lagi. Aku sangat butuh bersosialisasi, sehingga tidak bisa satu hariku tanpa buka wa dan ig. Berharap satu dua notif muncul dan sedikit obrolan tercipta. Aku kaya gasabar ingin ketemu temen temen di otista. Padahal kalo detik ini ke otista pun, temen temen kan masih di rumah ? lol emang wkwk. Pengen karoke rasanya wakwakawkawkakwawakwak. Ngga boleh ya ? he.
Aku diam. Menatap layar hp yang membuatku sedikit pusing dan panas. Bangun siang, karena setelah subuh tidur lagi. Beres-beres sedikit sekalii, hanya : mencuci piring, memanaskan makanan, menjemur bajuku sendiri setelah mencucinya, mengangkat jemuran, sesekali menyiram tanaman. Sisanya menonton tivi, berdialog dengan diri sendiri, kadang bapak pulang unutk sekedar makan, atau bersih-bersih diri untuk siap siap pergi lagi, hmm survey e-commerce, lalu mama pulang kantor. Dan kehidupan berulang dengan pola yang sama berminggu minggu kedepan.
Aku suka mengenang. Aku sukaaaaaa. Aku lebih banyak berimajinasi dan memanggil banyak memori masa lalu. Lebih menyenangkan daripada mencari-cari hal baru di ig, atau melihat story wa teman teman, yang kebanyakan seperti fake, ups haha.
Tapi aku juga takut sebenarnya, aku sedang mempersiapkan mental untuk menghadapi salah satu anak tangga berikutnya. Tingkat 4 dengan skripsinya. Siap ? ya ! aku siap !! SIAP BELAJAR LEBIH JAUH.
Aku ingin benar-benar menikmati prosesnya. Aku tidak ingin stress. Tidak ingin merasa terbebani, maka dari itu kusedang membangun alasan dan dorongan kuat, yang menjadi bekal kalau-kalau nanti rintangan besar menghadang.
Jadi yang pertama apa ?
1. Inget bapak.
Inget muka bapa waktu nganter kamu tes stis, pagi pagi dingin banget anter ke bandung. Waktu nunggu pas tes itu, dan kamu jadi juara pertama. Betapa bangganya ! kamu tau ga sih ? saat itu bapak udah nanem keyakinannya kalo kamu bisa. Yaampun, ada yang percaya aku bisa !!
2. Inget adek-adek cucu mbah dan engking
Kamu kaya apa sih didepan mereka ? teteh yang pinter banget, sampe kuliahnya di jakarta. Padahal jakarta kan kalo di tivi tu keras. Teteh yang tetep shalihah, kaya tiap pertanyaan tentang agama pasti bisa jawab. Teteh pokonya contoh banget deh. Teteh jarang ke enin, ke mbah. Belajar terus ato ngga sibuk di kuliah. Huft, masa iya gitu :( mencoba memenuhi ekspektasi mereka, yang bahkan tidak merasa berat aku, tidak merasa dinilai.
3. Coba lampauin batas ini, bisa, insyaAllah. Cobainnn, kamu bakal seneng banget sama pencapaian ini.
4. Tujuan hidupmu apasih ? coba deh jadiin ini karya pertama, karya besar yang waw! Kaya waktu bikin bunga tempel untuk dekorasi amuba, itu proyek besarmu kan ? kaya bikin poster sig, yang detailnya kamu pilih sendiri. Bahkan kamu masih menerka2 apa iya itu datanya bener, kesimpulannya bener, hiyahiya dah berlalu deh. Tapi really, akhirnya aku bisa !! dan meskipun ga bagus dan keren amat, setindaknya dia benar2 mencerminkan kemampuanku. Bagus kok ci, warna sama fontnya pas, kurang banyak aja isinya. Huehehehehe. Aku bisa gaes, aku hanya perlu banyak belajar!!
5. Kamu tau ? ada banyak orang yang tidak meragukanmu. Kamu memang bisa, dan mereka mendefinisikan kesuksesan dirimu dengan ekspektasinya. Tidak masalah, aku tidak merasa berat atau perlu mewujudkan semuanya. Tapi aku tahu, aku harus jadi salah satunya, menjadi mimpi yang kuwujudkan.
6. Balik lagi, ini untuk Allah. Berjanjilah, ini kupersembahkan untuk Allah. Aku mau konsisten dan sedikit-sedikit jalaninnya. Aku yakin Allah bakal bantu, dan aku ingin berusaha dengan maksimal. Aku ingin bersyukur menalaninya. Tenang, tapi tidak terlena. Bantu aku ya Allah..
7. Ini bakal jadi batu loncatan pertama, untuk suci dengan versi sejujurnya. Versi dewasa dan berusaha sungguh-sungguh. Ini buat bekal S2 !!!!
8. Skripsi ini menjadi langkah oertama untuk memulai sesuatu yang baru. Suci yang serius dan jujur. Tidak menunda lagi, dan bersegera mencapai prestasi maksimal, dimana Allah akan tersenyum setelah melihat keringatku mengalir da kakiku menapak puncak rasa syukur.
Alhamdulillah, begitu. Dan doa pertama adalah dengan melakukan yang bisakulakukan , sekarang. Tidak mengulur waktu.
Ehiya, aku senang sekali dititipi mereka. Iya, mereka anak-anak 40. aku sebenarnya membuat banyak lapisan. Aku sudah siap siap pada lingkaran ini. Dan kini satu persatu lapisan itu terbuka. Sedih atau senang ? entah.. masih ada satu lapisan yang tidak akan pernah kuberikan. Meskipun sudah banyak yang kupercayakan pada mereka. Tidak. Tidak seluruh hidupku kok. Aku menyimpan bagian penting lainnya.
Aku ingin seutuhnya terbuka pada mereka, pada 40. aku ingin aku karoke, ingin pergi bersama, ingin main terus. Aku senang dititii mereka. Aku tahu, ini tidak akan bertahan lama. Aku tidak akan membuka isi hatiku, dengan siapa dengan siapa. Itu sangat beresiko, tapi pasi ada saatnya akan kukatakan satu nama. Entah yang mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar