Kamis, 29 Juni 2017
unseen
Aduh ul, aku gatau harus ngomong apalagi ke kamu.
Betapa kamu sangat bisa jadi panutan, sedangkan aku hanyalah secuil darimu.
Aku merasa malu pada diriku sendiri.
Bisa bisanya hijab itu hanaya terpasang padamu, tapi dihadapan orang lain bagai bias saja.
Hanya kamu dan mungkin beberapa ihwan lainnya.
Ini semua salah.
Seharusnya aku belajar untuk terbiasa bersikap seorlah tetap ada hijab, terbiasa untuk bertingkah seperti ada hijab yang tak nyata, yang justru akan sangat jelas keberadaannya.
Terlebih ketika kita bertemu.
Kenapa, kenapaa pertemuan itu terjadi,lagi dan lagi.
Seolah dunia ini ingin memperlihatkan wajahmu, ingin mengenalkan senyummu, ingin menjelaskan seperti apa dirimu, disetiap kondisi,keadaan dan situasi.
Aku paham,cukup paham.
Hijab ini penting untuk kita,dan kita butuh ini dalam menjalani jalan dakwah ini.
Akupun merasa tenang dan damai dikelilingi oleh orang yang memang mengerti dan dekat dengan-Mu. Aku setidaknya pernah mendapat ilmu itu dan setidaknya sejauh ini aku terbiasa mengaplikasikannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar