Kamis, 29 Juni 2017

dia



Dia
Kepekaanmu ini jangan berlebihan
Andaikan semua yang aku rasa ini benar benar nyata, ini akan menjadi cuplikan sinetron yang indah
Tapi sayangnya ini realit, tak usah pakai garam..
Tadi adalah moment yang hmmmmmmmmm



Pada akhirnya aku datang dan melihatnya. Ia berdiri di tengah lapang,menjadi penengah diantara dua pihak. Membawa secarin kertas berwarna dan peluit di kirinya sembari menatap benda bulat bergerak itu.
Awal pertemuan itu sangat kuingat, mata itu merah dan menatap nametag dibaju kananku, aku hanya dia saja. Dia sedang menghitung. Pun selanjutnya, dia berbalik sekedar untuk menghitung kami. Hanya itu yang kuingat. Terakhir, dia menunjukkan wajah amarahnya didepan kami yang tak tau apa apa.lambat laun aku mengerti, lalu diam. Sejak itulah dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang emosional. Aku memendamnya,dalam dalam.
Kini, setelah sejauh ini, apakah aku harus menyesali diri karena telah memulainya ? memulai semua yang bahkan sejak awal sudah kuketahui lubangnya. Aku membiakan diri ini terperosok,jatuh perlahan. Seakan semuanya akan baik baik saja, seakan didasar jurang sana akan ada tumpukan bantal yang nyaman, meskipun aku takut,sangat takut terjun dari ketinggian. Berkali kali kaki ini meronta, mengatakan berhenti dan segera berbalik arah, pun demikian, banyak pula yang membuatnya kembali pada lubang yang sama. Entah kini sudah sampai mana,sudah sejauh apa dari titik awal,atau akhir.semua yang ada pada dirinya kembali menarik kaki ini, tapi logika berkata tidak. Ini bukan jalan yang baik. aku tahu, jelas. Berada dalam kabut ditengah hutan,sangat abu abu, siapa pula nyang hendak berlama lama disana ? jelas aku ingin beranjak, tak ingin terlalu lama seperti ini. Sudahlah cukupkan saja, aku ingin mebali pada cahaya itu. Kau dan semua perasaan itu, hilang sajalah. Aku tahu ini akan seperti dulu lagi, aku tahu. Karena tidak ada yang berbeda dnganku, tetap saja ini semua adalah kesalahanku. Kesalahan dalam mengartikan maksud baikmu. Dan aku selalu begitu. Aku tahu ini akan terus menerus mengujiku. Cukuplah sampai disini, terlalu lama aku menghabiskan waktuku disini. Tidak ada yang berbeda, semua sama. Kau, dia,mereka, hanyalah ujian saja. Dan akku ingin segera kembali. Aku inigin bersih,suci. Karena mata ini akan dipertanggungjawabkan pada pemiliknya kelak, pun sama, bibir ini, wajah ini, tangan kaki ini, dan hati ini.. nanti apa yan aku dapat jelaskan nantinya didepan pencipta-Ku ?
Ampunillah aku ya Allah..
Ya Allah aku ingin menutup perasaan ini
Semua laki laki itu sama. Kalaupun itu beda, mungkin itu yang disayang Allah.
Aku bakal dapet seseorangyang terbaik buat aku, buat melengkapi aku. Entah siapa dan seperti apa. Semoga yang lalu hanya menjadi kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar