Sabtu, 03 Juni 2017

curhat



Ya Allah aku masih rombeng sana sini
Mengapa Engkau biarkan aku masih berharap pada manusia ?

Ya Allah mengapa hati ini yakin bahwa itu semua untukku pdahal tidak ada alasan yg kuat unutk itu
Benahilah pikiranku Ya Allah
Dan penuhkanlah hatiku oleh dzikir pada-Mu
Kuatkanlah hatiku agar aku yakin bahwa yang terbaik ada di tangan-Mu

Sama salahsatu makhlukmu itu
Sepertinya ada setan diantara kita,yang terus membisikan sesuatu yang tidak terjadi
Mungkin itu ujian, untuk melihat siapa yang aling kuat diantara kita
Aku tak ingin menjadi lemah Ya Allah, aku tak ingin lengah,kalah.
Aku ingin kita bisa dekat dengan wajar, dekat mungkin lebih dekat dari yang lain, tapi tanpa ada rasa harap,

Ya Allah aku ingin,sangat ingin untuk dekat dengannya, dengan hatinya dan jiwanya. Entahlah, dia terlihat unik bagiku,tapi aku tak ingin jatuh pada hal yang tidak seharusnya
Mungkin akan terasa asyik sekali jika aku bisa dekat dengannya tanpa ada semacam rasa canggung atau sebagainya,

Dan sejujurnya itu semua hanyalah perasaan yang kubangun sendiri
Aku sibuk sekali membangun benteng dari berbagai paradigma, yang jelas akan rubuh karena kerapuhannya

Dan ketika dihadapkan pada situasi yang ada, aku kembali menematkan diri seolah memang itulah yang sebenarnya. Itu yang terjadiyang sejujurnya itu hanya harapan belaka.

Jika saja aku tahu maksud apa yang ada dibalik semua ini, mungkin aku dapat mengerti semua tanda yang sedang kueja kini. Aku sulit membaca. Aku tak bisa menafsirkan dengan mudah hal yang telah diisyaratkan.

Ya Allah, aku tahu waktuku hanya sebentar di dunia ini, entah itu akan sampai menuanya aku atau ebih cepat lagi. Entah sempat menikah dulu atau tidak. Enta sempat bertemu dulu atau tidak. Semuanya belum tau kapan, tapi mengapa hal yang belum tentu itu justru memenuhi pikiran ? bahkan bisa jadi pula yang memenuhi pikiran ini suatu saat akan hilang tertiup angin,hilang. Tak berbekas. Lebih baik pikirkan yang pasti terjadi,mati..
Bisajadi kita fokus pada satu hal,tapi tidak memperhatikan hal penting yang justru begitu dekat,jodoh misalnya,dan rezeki..


Dia tuh biasa aja tauuuuuu
Kepekaanmu ini jangan berlebihan
Andaikan semua yang aku rasa ini benar benar nyata, ini akan menjadi cuplikan sinetron yang indah
Tapi sayangnya ini realit, tak usah pakai garam..
Tadi adalah moment yang hmmmmmmmmm



Pada akhirnya aku datang dan melihatnya. Ia berdiri di tengah lapang,menjadi penengah diantara dua pihak. Membawa secarin kertas berwarna dan peluit di kirinya sembari menatap benda bulat bergerak itu.
Awal pertemuan itu sangat kuingat, mata itu merah dan menatap nametag dibaju kananku, aku hanya dia saja. Dia sedang menghitung. Pun selanjutnya, dia berbalik sekedar untuk menghitung kami. Hanya itu yang kuingat. Terakhir, dia menunjukkan wajah amarahnya didepan kami yang tak tau apa apa.lambat laun aku mengerti, lalu diam. Sejak itulah dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang emosional. Aku memendamnya,dalam dalam.

Kini, setelah sejauh ini, apakah aku harus menyesali diri karena telah memulainya ? memulai semua yang bahkan sejak awal sudah kuketahui lubangnya. Aku membiakan diri ini terperosok,jatuh perlahan. Seakan semuanya akan baik baik saja, seakan didasar jurang sana akan ada tumpukan bantal yang nyaman, meskipun aku takut,sangat takut terjun dari ketinggian. Berkali kali kaki ini meronta, mengatakan berhenti dan segera berbalik arah, pun demikian, banyak pula yang membuatnya kembali pada lubang yang sama. Entah kini sudah sampai mana,sudah sejauh apa dari titik awal,atau akhir.semua yang ada pada dirinya kembali menarik kaki ini, tapi logika berkata tidak. Ini bukan jalan yang baik. aku tahu, jelas. Berada dalam kabut ditengah hutan,sangat abu abu, siapa pula nyang hendak berlama lama disana ? jelas aku ingin beranjak, tak ingin terlalu lama seperti ini. Sudahlah cukupkan saja, aku ingin mebali pada cahaya itu. Kau dan semua perasaan itu, hilang sajalah. Aku tahu ini akan seperti dulu lagi, aku tahu. Karena tidak ada yang berbeda dnganku, tetap saja ini semua adalah kesalahanku. Kesalahan dalam mengartikan maksud baikmu. Dan aku selalu begitu. Aku tahu ini akan terus menerus mengujiku. Cukuplah sampai disini, terlalu lama aku menghabiskan waktuku disini. Tidak ada yang berbeda, semua sama. Kau, dia,mereka, hanyalah ujian saja. Dan akku ingin segera kembali. Aku inigin bersih,suci. Karena mata ini akan dipertanggungjawabkan pada pemiliknya kelak, pun sama, bibir ini, wajah ini, tangan kaki ini, dan hati ini.. nanti apa yan aku dapat jelaskan nantinya didepan pencipta-Ku ?
Ampunillah aku ya Allah..

Ya Allah aku ingin menutup perasaan ini
Semua laki laki itu sama. Kalaupun itu beda, mungkin itu yang disayang Allah.
Aku bakal dapet seseorangyang terbaik buat aku, buat melengkapi aku. Entah siapa dan seperti apa. Semoga yang lalu hanya menjadi kenangan.


Allah Maha Baik. Allah tergantung gimana usaha kita.
Mungkin ini jawaban dari angan anganku. Aku selalu berdoa..
“Ya Allah, aku ingin diberikan yang terbaik. Sisakan aku satu Ya Allah.. ikhwan yangbblablablablalbla untukku”
Aku meminta seperti yang aku inginkan.


Hey, biarkan aku cerita.
Suatu hari aku dipasangkan dengan seseorang untuk menjalani amanah bersama. Seiring berjalannya waktu, semakin aku berkaca bahwa aku sangat tidak pantas untuk berdiri bersamanya. Kulihat dia tampak baik dimataku, keislamannya, kepemimpinannya, caranya berbicara, batasannya, sepertinya dia lengkap dan mapan. Sedangkan aku ? apalah aku yang masih rombeng sana sini, mungkin orang lain melihatku bahagia dan mapan sepertinya, tapi hatiku ? hanya Allah yang tahu.. aku sangat rapuh, dan sangat butuh bimbingan, pertolongan.. dan aku sangat minim ilmu dan pengalaman.. ahhh tak sampai hati aku memikirkan bagaimana Allah menjagaku, bagaimana Allah menutupi semua aib aibku, Ya Allah betapa Engkau menyayangiku..

Kau jadikan aku menempati posisi ini, posisi yang menuntutku untuk bergerak lebih, dan merubah dri untuk menjadi sebaik aiknya panutan. Ahh... bantu aku Ya Rabbi, bantu aku yang lemah ini..

Masih pantaskah hamba meminta yang terbaik dari-Mu untukku sedangkan aku tidak mengusahakan yang terbaik untuknya ? apakah suatu saat nanti dia yang akan mendapakanku tidak akan merasa kecewa atau menyesal ? arena ku tidak seperti yang terlihat..

Masih tidak malu kah aku untuk meminta yang sholeh sedangkan aku biasa saja ?
Masih mau kah aku meminta yang bagus mengaji nya sedang aku masih terbata bata
Masih pantaskah aku meminta seseorang yang kokoh iman dan hatinya sedang aku masih rombeng ?
Masih pantaskah aku mendapatkan seseorang yang jauh sekali dariku ?

Bangunlah !! pantaskan diri untuk Allah.. masa mau gini gini aja ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar