Kamis, 29 Juni 2017

sosok misterius no2



Aku menemukan sosok misteius kedua dalam hidupku,sejauh ini hahaha.
Dia beda dengan sosok misterius yg pertama. Orangnya cukup tinggi,kurus,putih, matanya coklat,rambutnya sedikit tebal. Meskipun terlihat dingin, dia ramah kepada setiap orang, sangat perhatian dan mau diajak berbagi. Selalu ada saat dibutuhkan dimanapun. Ia sangat baik,hingga banyak orang salah mengartikan kebaikan yg diberikannya. Tapi dibalik itu semua, dia sangat tertutup dan pendiam. Sesekali termenung seperti tengah memikirkan sesuatu, agak sensitif dan moody. Tidak pernah tersenyum bila sedang sendiri, namun senyumnya akan sangat manis bila tengah berbincang dengan orang lain,walau hanya setipis benang. sulit membaca ekspresi mukanya, hanya datar dan dingin. Tidak ada yg berani menanyakan masa lalunya, meskipun sebagian orang sudah tahu apa yang dialaminya.
Aku bukan siapa siapa untuknya. Hanya teman,tidak lebih tidak kurang. Aku tidak menyimpan rasa untuknya,seperti yang dilakukan gadis lain diluar sana. Tapi aku ingin melihatnya bahagia, melihat dirinya tersenyum tanpa beban. Sepertinya sulit sekali membuatnya tertawa lepas, karena dia tidak pernah melakukannya. Tapi entahlah, aku ingin melakukannya. Dengan cara apa aku pun tak tau. Kisahnya sungguh pilu jika kau tau, tapi aku tak ingin membahasnya. Dia termasuk orang kuat yang pernah kukenal. Mungkin aku merasa iba ? atau prihatin ? tidak semenyedihkan itu sebenarnya. Hanya saja aku ingin melihatnya bahagia..
FFF
Entahlah perasaan macam apa ini. Ketika kau merasa memiliki sekaligus menyayangi.  Bahkan hingga detik ini aku masih merasa dia bukan siapa siapa bagiku, atau lebih tepatnya aku yg bukan siapa siapa baginya. Tapi disisi lain, aku merasa akulah proiritas baginya.
2 tahun bukan waktu yang cepat untuk mengenal lebih dalam seseorang yang baru hadir dalam hidup, bukan pula waktu yang cukup lama. Tapi itu cukup untuk menemukan sisi nyaman dari seseorang.
Dan kau telah menemukannya.
Aku tidak ingin membawa perasaan seperti ini, dan aku harus meyakinkan diri bahwa buka perasaan seperti itulah yang kini kubicarakan. Bukan. Ini tentang ikatan. Ikatan yang semu, seperti bukan sebuah ikatan. Sejauh ini aku merasa ini hanyalah sebuah kesamaan.
Aku mengerti bahwa ini adalah sebuah ujian bagiku. Menghadapimu dengan semua sifatmu yang menyentuh hati. Tapi aku selalu ingat bahwa aku belum halal bagimu. Tidak akan dengan mudah aku jatuhkan perasaan ini, bahkan untuk dirimu,yang jelas jelas menganggapku tidak lebih. Akupun menganggapmu tidak lebih. Rasa sukaku tidak bertambah sedikitpun, sejak saat itu. Kini tumbuh rasa lain yang lebih indah.. persaudaraan, kasih sayang,peduli. Yang bahkan hal hal itulah yang tidak kuberikan pada orang lain.
Sebaik apapun dirimu, semanis apapun perlakuanmu, sepeduli apapun dirimu padaku, tetap saja kau belum halal bagiku, jadi aku tidak pantas merasa bahwa kau adalah milikku.
Aku memilikimu sebagai saudara, tidak lebih untuk saat ini.....
Aku merasa lengkap denganmu, tapi tau apa aku tentang hal seperti itu. Hanya sebagian kecil dari potongan hidupmu.
Mungkin, dua atau tiga tahun lagi, bisa saja aku hanya daftar teman yang kau lupakan, yang hanya kau ingat kembali ketika membuka lembaran masa SMA. Ya, bisa saja terjadi. Biasa saja akupun melupakan mu, melupakan bahwa hari ini aku memikirkanmu. Memikirkan berbagai spekulasi mengapa kita dipertemukan, yang harusnya tidak kupertanyakan. Aku harusnya mengambil hikmahnya saja. Hikmahnya adlah, karena kau, aku melihat mu seperti diriku dalam wujud yang lain. bukan, itu bukan hikmah, itu harapan. Hikmahnya adalah, karena saat ini aku membutuhkan orang sepertimu untuk menyelesaikan maslaha yang kuhadapi saat ini. Hanya itu.
Ketika semua kepedulian menjadi alasan untuk menimbulkan celah yang lain
Ketika semua terasa gelap, mungkin lewat dirinya lah cara Allah menolongku saat ini.

FFF
Hai sosok misterius dalam hidupku, apa yang kau pikirkan diluar sana ?
Aku... entahlah.. sosok, bolehkah jika aku menyimpan sesuatu untukmu ?
Jujur saja,sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah terpikat olehmu..
Andaikan bangunan sekolah dapat bicara, andaikan pepohonan dapat berkata, dan andaikan masjid dapat menjelaskan, mereka mungkin saja akan tertawa melihatku, mereka saksi bisu dari perjalanan perasaan ini.. tapi Allah lah yang lebih mengetahui apa yang kurasa, apa yg terjadi saat ini, dan yang akan datang, masyaAllah..
Hai sosok, entahlah mengapa tak bisa terbayangkan bila suatu saat nanti dirimu menghilang dari pandanganku yang terbatas ini.
Tidak ada lagi yang dtaang menghampiriku
Tidak ada lagi yang memanggilku dibalik pintu
Tidak ada lagi yang berjalan disampingku
Terima kasih pada Zat Yang Maha Kuasa yang mempertemukan aku dengannya, entahlah siapa dia dahulu, siapa dia sekarang,dan siapa dia dimasa yang akan datang, tapi aku senang pernah mengenalnya dengan baik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar