Sabtu, 26 September 2020

disitu nilai sabarnya

 singa Allah



aku tidak mengerti. bukankah aku mengenalmu dengan cukup baik? aku bahkan kini tahu, ketika kau sedang tidak ingin mengurusi ini dan itu, ternyata sebegitu merepotkan ini. padahal seakan rasanya semesta berputar pada porosmu. dan ketika kau berhenti, lalu bagaimanalah? semua seperti efek domino yang merusak banyak sistem dibawahnya. sesederhana kamu berhenti saja, banyak sekali langkah orang lain yang berhenti.

aku sampai tidak habis pikir, tantang apa yang kau pikirkan. lalu lagi-lagi pikiranku kembali pada praduga, bahwa apa iya kamu tidak mengerti, apa iya kamu sebenarnya tidak setangguh singa padang pasir? apakah iya setiap manusia memang ada masanya, dan saat ini memang Allah telah tetapkan hatimu sedemikian rupa? utnuk apa? apakah dengan begitu, orang lain akan mengambil alih kemudimu? bukankah semua ini akan tetap berjalan, ada atau tidaknya kita didalamnya?

aku mengenalmu, aku mengenal semangatmu, aku tahu kamu tidak baik-baik saja!

dan ketika semua ini cukup jelas kurangkai, sepertinya aku sadar, mungkin saja sebenarnya ini cara Allah mengujiku denganmu. menguji nilai sabarku. tak sampai hati aku jika membencimu, aku hanya tidak habis pikir atas perubahanmu saat ini. tapi, sebaik apapun seseorang, kini aku tahu, Allah yang mengatur segalanya.

dan Allah tahu kapan harus mengembalikan dirimu seperti semula. disaat aku sudah diujung, ternyata kamu kembali. ternyata ujianku tidak sebesar menghadapi bala tentara firaun dan hamparan laut merah. ternyara ujianku tidak sememilukan menggores luka menyembelih anak sendiri, atau ditinggalkan suami ditengah padang pasir tak bertepi. ternyata ujianku adalah diammu. diammu yang membuatku kewalahan meredam banyak sekali roda yang ikut berhenti. semoga disitu aku mendapat nilai sabarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar