Sabtu, 04 Juli 2020

Melepas

M e l e p a s,.



Sepertinya aku sudah dapat rumusnya, menerima lalu melepas..

Percaya akan takdirNya, ternayta jauh ebih melegakan daripada bertanya-tanya apa makna yang ingin disampaikanNya padaku.

Engkau tepikan kisah ini, tepat sekali waktunya. perfecty planned.

Dalam pemikiran singkat, sempat terbersit, mengapa yang dikirimkan adalah dirinya. mengapa bukan orang lain. Lalu cukup terjawab dengan "sepertinya, kalau bukan dia, perjalanan menahan rasa akan lebih sulit dari ini".

Saat ini, hanya bisa mengambil makna, bahwa kehadirannya selama 4 tahun ini menjadi pemberian yang perlu disyukuri dariNya. Mungkin akan beda ceritanya, jika orangnya bukan dia. Mungkin akan beda akhirnya, jika situasinya bukan seperti itu. Mungkin akan jauh diriku, jika keputusanku berbeda dari yang kuambil saat itu. Sungguh, perfecty planned.

pada akhirnya semua yang pernah terjadi, ataupun belum terjadi, hanya perlu diterima, dari pemilik segala kendali

pada akhirnya, saat ini kehidupan masih berjalan, dan tidak ada apa-apa untuk merasakan kehilangan.

pada akhirnya, kepergiannya mengajarkan dan menyadarkan, bahwa dia hanyalah titipan. titipan yang bisa diambil kapanpun. mungkin memang Allah telah menetapkan waktu untuk suci belajar banyak dari dirinya adalah sekian tahun, pada moment A,B,C dan makna D,E,F.

pada akhirnya, memang tidak bisa dipaksakan sesuai apa yang diinginkan. kalau sudah jauh, bagaimana lagi ? tidak ada yg tahu masa depan akan seperti apa. apakah dia akan datang lagi atau tidak. apakah akan kembali atau tidak. bukankah ini sama seperti memori-memori masa lalu lainnya ?

pada akhirnya, semua kenangan manis itu terlalu mahal untuk ditangisi. dia punya porsi untuk disyukuri.

pada akhirnya, makna melepas itu ternyata melegakan, . .

aku memang tidak berhak atasnya, bahkan dirinya sendiripun tidak kuasa.

tapi aku berhak untuk mengenang semuanya dengan manis, dengan indah, dengan syukur. bahwa semua jalan cerita ini, terjadi padaku atas izinNya, dan semoga mendapat ridhoNya.

sungguh, terimakasih Kak! Untuk perjalanan (menuju) 4 tahun yang luar biasa ini. Aku tahu, sejak awal sebenarnya kaka dikirim dengan misi, entah untuk membimbingku ke arah mana. tapi aku sungguh merasakannya, kehadiran yang tidak kebetulan, kehadiran yang penuh makna.

terimakasih, telah membawaku kepada kebaikan-kebaikan yang terus mengalir seperti sungai, sungai kebaikan. terimakasih telah bersedia menapaki langkah didepanku, untuk menjadi contoh agar aku tidak salah melangkah. terimakasih telah bersedia meluangkan mata, hati, telinga, pikiran, waktu, perhatian, hanya untuk mendengarkan aku. dan sungguh, terimakasih telah mengajarkanku bagaimana menahan hati, menahan rasa.

Dari sekian ratus kating di kampus, atau berpuluh pengurus UKM, atau bahkan belasan orang terpilih di jalan dakwah, kakak yang Allah utus untuk memperbaiki aku, hehe. Bersyukur, bisa mengenal org baik semacam ini. Aku bisa list banyak hal yang membuat aku kagum, aku juga bisa list kesalahan apa aja yg dah aku langgar dari interaksi yg ga terlalu dijaga. Terimakasih telah menjadi satu, dari dua ratus lima puluh juta penduduk Indonesia yang aku kenal dengan baik, 

Semoga dipertemukan dengan org yg baik juga ya, Kak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar