rasanya seperti... aah :")
melihat lekuk senyumnya di wajah, memancar kebahagiaan, dan terharu :")
bagaimana rasanya ketika kamu naik gunung, lalu kamu bertemu dengan tanjakan curam dan kau harus melewatinya untuk melanjutkan perjalanan. kamu berjuang dengan apa yang kamu bisa lakukan. kamu pegang akar-akar itu. kamu injak dengan mantap undakan tanah bebatuan itu. kamu lihat titik diatas sana, titik yang ada didepan matamu itu. sambil memastikan dirimu bertahan menjalaninya. lalu akhirnya, akhirnya. akhirnya kamu menapaki titik itu, kamu berdiri disana dan kamu bisa melihat betapa curamnya trek dibelakangmu dan kamu mampu melewatinya. aaaah masyaAllah. di titik itu, kamu temukan seseorang yang sudah menunggumu, melihat perjuanganmu dan berharap kamu sampai di titik itu. dia akhirnya menatapmu dengan bangga. dia, tersenyum.
hari ini kupanggil dirimu, unofficially S.Tr.Stat :)))))))))))))))))))))))))))))))
ketika aku buat list + dan - dari seminarku, perbandingannya seperti 1:5 dengan 1 untuk point +. tapi aku cukup. cukup. point itu cukup untuk menutupi point minus lain yang berjajar. aku haru.
aku tidak lebih dari 15 menit, dan ...
dan bapak tersenyum diakhir seminarku.
Alhamdulillah. tidak terkira syukurnya. persis seperti kelegaan melewati trek tanjakan curam. atau gelombang tinggi laut ketika aku diatas perahu. atau kepanikan ketika tronton salah jalan. atau .. seperti ketika aku bertemu dengannya. panik dan lega yang sama, ketika aku berhasil menahan diri. sungguh lega. lega yang membuatku sadar, perjalanan belum selesai. lega yang membuatku semangat lagi.
tanjakan selanjutnya, pak. tanjakan sidang.
iya pak, bapak menunggu kan di titik itu ? bapak yakin suci bisa, bapak menunggu suci disana. terimakasih pak, terimakasih sudah percaya.
lagi lagi, doa yg sama, semoga bisa buat bapak bangga, semoga tidak mengecewakan. semoga jadi jalan turunnya ridho Allah. dah. itu cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar