kajian itu mulai rutin. Mr Coron membuat semua persiapan menjadi lebih mudah. lalu tidak terasa, ide yang tercetus itu terealisasi dengan penyempurnaan bertahap. singkat cerita, semuanya berjalan dengan baik dibawah arahan dan koordinasi syah dan har. kami membuat sistem rolling, jadi setiap orang akan pernah merasakan menjadi mc (ikhwan) dan notulen (akhwat). pekan ini ina yang mendapat bagian notulen, tetapi aku rasa dia masih perlu waktunya untuk fokus pada revisi dan lalu aku mengajukan diri menggantikan. dan seterusnya, seterusnya, seterusnya. sebenarnya biasa biasa saja, hal yang beda adalah ketika kurasa Allah berbicara padaku..
sejak kapan, ya? sejak bulan ramadhan, atau sebelumnya. dari masa awal coron datang, lalu akhirnya kami dirumahkan, lalu akhirnya komunikasi rasanya seperti candu, pertemuan seperti obat bagi segala rindu, dan berbagi info seperti kebutuhan sehari-hari. mulai dari aktivitas rumah sampai pembicaraan mendalam sebelum tidur.
sejak kapan, ya? satu nama itu muncul entah untuk alasan apa. pada awalnya hanya tetiba terbawa mimpi bahwa orang itu sakit, atau keluarganya sedang kenapa-napa. lalu berlanjut pada keresahan sekilas dan ingin tahu kabarnya. sempat ingin langsung mengirim pesan, tapi untuk apa ya, sepertinya malu. meskipun aku bisa menjadi sangat cair dan dekat. dari situ sepertinya dimulailah nama itu terus berkeliaran dalam ingatan. entah kenapa, sebentar tapi sangat kuat, aku rasa. perasaan yang kuat, tapi belum terdefinisikan arahnya. sebersit aku berpikir, mungkin dia mendoakanku. sudah, itu saja. mungkin saja kan? sesama saudara seiman.
lalu suatu malam, ditengah perjuangan skripsi. sepi. sunyi. penat. lalu notif yang datang sangat menggembirakan, berlanjut pada percakapan yang menyegarkan. bukan. bukan dengan seseorang dalam mimpi itu, bukan dengan nama itu. tapi dengan bit, seseorang yang entah. entah apa saja hikmah Allah mempertemukan aku dengan bit. malam itu, aku sadar sedalam dalamnya, bit terlibat dalam jaring-jaring ini. semuanya terlibat. semuanya dalam skenarioNya yang luar biasa. bagaimanakah? bit, menjadi temanku yang sangat mengenalku dengan baik di lingkup organisasi, juga menjadi temannya yang mengenal kepribadiannya dengan baik. dan nyatanya, aku dengan orang dalam mimpi itu, sama-sama terikat dalam sesuatu yang belum ada bit didalamnya saat itu. merasa menjadi salah satu sudut dalam segitiga. dan bagaikan sudut, dia hanya 60 derajat dari fokus utamaku, dia sama sekali tidak kulihat dan tidak menarik perhatianku sebelumnya. dia yang aku akui dan tidak kupungkiri baik pribadinya, baik hubungannya dengan Allah, dan pemahaman keislaman juga pergerakannya. ya iya tidak kupungkiri, selama ini sudah kulihat langsung, kami dalam langkah yang sama.
malam itu, seharusnya tak kubiarkan percakapan mengalir pada apa yang nafsu inginkan. saling berbagi, tentang masing-masing gender. bukankah itu sangat menarik ? dan aku lagi-lagi kalah. terbawa percakapan, hanyut. membuka banyak hal yang entah akupun lupa sudah berkata apa, saking jujurnya hati di jam jam seperti itu. tidak.. bukan sesuatu yang mengarah pada nafsu gelap, tapi setidaknya membuka sisi lain yang lebih dalam yang tidak kubagikan dengan orang lain. Lalu saat itulah, saat itu bit katakan harapannya, "semoga kamu tidak melewatkan seseorang yg baik disekitarmu, ci". hampir hampir aku merasa risih karena satu nama itu, nama yang diucapkan bit itu, nama yang sejujurnya sudah adadalam pikiranku sebelum bit mengatakannya, nama itu bit ucapkan berkali-kali hingga aku merasa heran apa alasan bit begitu memaksaku untuk mempertimbangkannya. "karena aku mau yang terbaik buat kamu ci". em, oke. terdengar geli. meskipun dia mengatakannya dalam posisi adik yang sayang pada kakaknya, tapi tetap saja aku menyalahi kedekatan ini. tapi setelahnya aku benar-benar mulai memperhatikannya. menyadari seutuhnya kehadiran nama itu, kebersamaan yang tidak terasa ternyata selama ini dijalani dengan nama itu.
lalu selanjutnya, kuceritakan nanti. nanti-nanti yang sebenarnya terngiang di kepala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar