Senin, 09 September 2019

semudah itu

Sebelum pintu lift itu tertutup, kulihat hangat sapaan cerianya wajah lugu nan manis itu. Tak sadar, atau sengaja tak ingin kau sadari ? bahwa betapa bersyukurnya dirimu memilikinya. Sosok yang selalu bersemnagat dan membawa keceriaan.
Hatimu terlalu keras dan kotor, menjadikannya musuh sehingga apa apa yang dia lakukan pun salah dimatamu

nyatanya kini, senyuman hangat dan lepas itu cukup untuk menumbuhkan kembali rasa cintamu padanya, kan ?

baru saja kusadari, banyak sekali yang kumiliki saat ini. terlebih kebahagiaan itu dikemas dengan cara yang sungguh tak terpikirkan sebelumnya
dibalut dalam sistem yang menyeretku untuk masuk kedalamnya, iya, namanya amanah.

adik manis itu, benar-benar kuberikan sambutan ceria dari wajahku, setelah berbulan-bulan kubiarkan senyumnya terjawab dengan wajah peluh yang kubiarkan terlihat dengan jelas.

ahh, kakak macam apa aku ini ya..

setidaknya hari ini jelas kurasakan, betapa bahagianya diriku dikelilingi orang-orang seperti itu. betapa bahagianya diriku karena telah menyadari bahwa aku sangat kaya, sangat kaya atas cinta yang tersemai dimanapun aku berpijak. bahwa hari ini, kabut kotor yang menyelimuti hati sedikit demi sedikit sirna, berganti dengan kasih sayang dan keceriaan yang kuberikan setulusnya.

terimakasih, sudah mengembalikan diriku seperti yang pernah kukenali sebelumnya..
rasanya aku kembali, pada diriku yang pernah kurasakan seblumnya. pada diriku yang ringan dan bahagia..

alhamdulillah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar