Senin, 30 September 2019

iqomahmu

Pagi itu, menjadi pagi yang tak akan kulupakan.


Aku tahu, saat itu adalah saat saat terakhir dari pertemuan kita kan ? pertemuan biasa tapi kali ini bukan biasa. Pagi itu aku bangun dengan kesadaran penuh bahwa kau akan pergi, kak.
aku sedang tidak menunaikan sholat, dan terbangun ketika suara iqomahmu menggema.

bagaimana bisa, rasanya seakan suara itu akan terakhir kali kudengar sebelum kau pergi,entah kemana. suara panggilan sholat itu seakan menjadi panggilan terakhir, yang kudengar darimu. alam bawah sadarku ternyata berfungsi meskipun mata ini terlelap. dan akhirnya bangun ketika mendengarnya. lalu apa ? basah semua wajah, seakan baru menyadari kalian sudah berkemas untuk pergi, meninggalkan kami..

aku tahu, Allah akan mengirimkan penolong2 lain setelah ini,
maafkan aku yang terlalu nyaman untuk membagi banyak hal denganmu, kak

rasanya sulit sekali menyadari kepergianmu, dan bagaimana jika kau benar2 pergi nantinya ? kukira aku akan menangis saat wisuda, tapi Allah Maha Adil, aku tidak diminta untuk melihatnya.

mungkin saja.. suatu saat nanti aku akan lebih sering mengetahui kabarmu dari ig, story, atau media lainnya. dari doa kemungkinan.

tapi yang perlu kusiapkan adalah, aku harus menerima jika suatu saat nanti akan ada undangan pernikahannya :) dengan siapapun itu, kuharap dia bisa melengkapinya menuju surga, aamiin..

lalu aku ? melanjutkan hidup lah. masih banyak yang harus diexplore ata dipelajari..

hhhh, mari, kita coba untuk tersenyum diatas perpisahan

tersenyum saja.. tersenyum saat melihatnya seakan duduk di kursi mie aceh
tersenyum saat seakan mendengar suaranya dibalik hijab
tersenyum ketika melewati jalanan yang biasa dia lewati
tersenyum saja, tidak apa.. 

4 lelaki utama dalam hidup



aku baru menikmati hidup, tepatnya menikmati hari ini. melakukan yang aku inginkan seperti keputusanku sendiri, ya. alhamdulillah
tidak ada satupun orang yang mengintervensiku, lalu aku memutuskan semuanya sendiri. tidak kecewa, karna saat ini entah pas waktunya. hari ini aku dalam lindungan Allah, seperti hari-hari sebelumnya

aku merasa sangat berguna, setdaknya ada yang bisa kuberikan untuk saudaraku yang tergeletak lemah diatas kasur. tidak, dia bukan sosok yang lemah. tapi beberapa hari terkahir ini, yang kulihat aalah dirinya terbaring lemah.

***

aku punya 4 orang lelaki pertama dalam hidupku, seberapapun porsinya dlaam hidupku, tetap mereka adalah yang membuat skrip tentang seorang lelaki dalam hidupku.


Utuh

Untuk saat ini, biarlah menjadi saat - saat termanis dalam hidup,
meskipun memang hakikatnya kebahagiaan itu seperti nanaya, sesaat.

akan kukatakan pada Allah suatu saat nanti,
bahwa aku bahagia berada diantara mereka..
meskipun jauh sekali tentang apa yang kumiliki dibanding mereka
tapi itulah bentuk kasih sayang-Nya,
membiarkanku menyusuri lautan berkah bermodalkan perahu boat kecil
seakan akan membuatku berpikir bahwa aku tidak akan berhenti, karena langkahku sungguh sedikit demi sedikit mencapai tujuan
tapi yang pasti, semakin membuatku berlama-lama di jalan ini


aku tahu, yang kemarin itu mungkin biasa
bertemu biasa
bertatap biasa
berdiskusi biasa
berdebat biasa
mendengar biasa
menangis biasa
menahan haru biasa
sungguh biasa, sudah terbiasa bukan dengan hal itu ?

tapi bagi orang lain ?
bisa jadi yang kemarin itu adalah congkel baja hati yang mengeras
hembusan angin segar pada hati yang gersang
tetesan air pada jiwa yang kering
bisa jadi bukan, yang kemarin adalah tamparan keras buat kami ?

bahwa dakwah ini bukan main-main,
bahwa saat ini adalah saatnya mengemban, bergerak
semuanya, semuanya yang hatinya hadir disini

yang kemarin itu sebenarnya bukan biasa

Minggu, 15 September 2019

3 hari tidak ingin diganggu

apa aku yang terlalu selow ? atau memang jalanku begitu lambat ?

apapun itu, yasudah. aku memang seperti ni. tapi akan kupastikan, aku lebih lama bertahan, karena ada Allah.

memang masih ada satu dua yang menghampiri, dan tidak sepenuhnya bisa hilang
tapi akan aku usahakan menyelesaikan yang utama dulu, dengan mendelegasikan yang lain. bisa didelegasikan kok, mereka bisa menunggu. ada ha lain yang lebih penting. dan itu tak apa, sungguh.

oke , 3 hari ini aku tidak akan mengutamakan bahasan apapun tentang KIS, BC, Adek, placement test tahsin, acara DATA,masul/ah.

aku cuma pikirin :
1. topik
2. tilawah, mo ujian sabtu
3. datmin
4. pmd in rabu sesi 4
5. kumpulin yg skip DM, senin sesi 4

oke bismillah

Senin, 09 September 2019

semudah itu

Sebelum pintu lift itu tertutup, kulihat hangat sapaan cerianya wajah lugu nan manis itu. Tak sadar, atau sengaja tak ingin kau sadari ? bahwa betapa bersyukurnya dirimu memilikinya. Sosok yang selalu bersemnagat dan membawa keceriaan.
Hatimu terlalu keras dan kotor, menjadikannya musuh sehingga apa apa yang dia lakukan pun salah dimatamu

nyatanya kini, senyuman hangat dan lepas itu cukup untuk menumbuhkan kembali rasa cintamu padanya, kan ?

baru saja kusadari, banyak sekali yang kumiliki saat ini. terlebih kebahagiaan itu dikemas dengan cara yang sungguh tak terpikirkan sebelumnya
dibalut dalam sistem yang menyeretku untuk masuk kedalamnya, iya, namanya amanah.

adik manis itu, benar-benar kuberikan sambutan ceria dari wajahku, setelah berbulan-bulan kubiarkan senyumnya terjawab dengan wajah peluh yang kubiarkan terlihat dengan jelas.

ahh, kakak macam apa aku ini ya..

setidaknya hari ini jelas kurasakan, betapa bahagianya diriku dikelilingi orang-orang seperti itu. betapa bahagianya diriku karena telah menyadari bahwa aku sangat kaya, sangat kaya atas cinta yang tersemai dimanapun aku berpijak. bahwa hari ini, kabut kotor yang menyelimuti hati sedikit demi sedikit sirna, berganti dengan kasih sayang dan keceriaan yang kuberikan setulusnya.

terimakasih, sudah mengembalikan diriku seperti yang pernah kukenali sebelumnya..
rasanya aku kembali, pada diriku yang pernah kurasakan seblumnya. pada diriku yang ringan dan bahagia..

alhamdulillah..


Minggu, 08 September 2019

Berkunjung

Aku tahu hari ini akan datang

aku juga tahu, suatu saat nanti kamu tahu
tentang apapun yang saat ini belum kamu tahu
Aku tahu Allah akan menyiapkan jalan terbaik
seperti apa ? itu yang aku tak tahu

aku tahu, akan ada kisah-kisah lain yang menantiku
dengan tantangan baru dan sungguh menguji imanku
karna Allah bilang kalo manusia akan diuji untuk menunjukkan tingkatan cintanya, sebesar apa yakinnya dan cintanya

Aku hanya perlu menunggu, hari-hari lain yang akan datang
disaat episode demi episode saling mengisi rangkaian cerita
dan jika memang sudah selesai peranmu, maka memang perpisahanlah cara terbaik
satu hal yang menjadikan semuanya terasa indah bagiku,
adalah menyakini keputusan Allah dalam hidupku

maka datangnya dirimu, pun pergimu
bukan satu hal yang perlu kupikirkan dan kubingungkan

aku hanay perlu menjaga dan tetap terjaga dalam koridor yang Allah mau,
agar ceritanya tepat dan Allah meridhoinya

***

hari ini kau tahu dimana aku tinggal, besok apa lagi ?

Membagi duniamu

Tidak semudah itu..

ternyata tidak semudah itu, mengorbankan duniamu yang nyaman dan teratur dengan dunia dakwah yang meminta ini itu
ternyata tidak seringan itu, mengatakan bersedia atas situasi apapun yang dakwah minta darimu, bahkan hingga keujung ragamu sekalipun
ternyata tidak semudah itu, memberikan semua yang kau miliki utnuk kau gadaikan di jalan Allah

tapi, bukankah janji Allah itu pasti adanya ? bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong agama-Nya
bukankah jalan ini memang jalan cinta ? dan cinta meminta banyak hal darimu, bahkan waktumu, hartamu, tenagamu, hidupmu

merasa cukupkah dengan apa yang kita berikan pada jalan ini ?

ya, aku tahu jelas arti kalimat : dakwah akan tetap berjalan, ada atau tidak adanya dirimu.

bahkan tanpa merasa perlu berpikir sekian kali untuk menolaknya

aku sungguh paham seberat apa hal yang kau korbankan, aku jelas tahu bayarannya tidak murah atas hal itu, tapi jalan ini pernah kulalui dan aku setidaknya menjalaninya meskipun belum sampai ujungnya

dan aku yakin, sebesar apapun hal yang aku korbankan, semuanya akan diganti dengan surga-Nya

tidak apa, insyaAllah tidak apa
jika hartaku dan waktuku kuberikan untuk jalan ini
jika waktu luangku kuinvestasikan untuk sesuatu yang secara duniawi tidak berdampak banyak pada hidupku
jika pikiranku selalu berlelah lelah dengan rangkaian agenda dakwah yang seakan tak ada hentinya

itu semua belum ada apa apanya dengan pengorbanan yang Khadijah lakukan, istri nabi tercinta yang memberikan seluruh harta dan jiwanya untuk keberlangsungan dakwah rasul.

apa jadinya jika orang-orang dahulu terlalu egois dengan kondisinya sendiri ?
mungkin saat ini kita masih terkekang, tidak merdeka sebagai seorang hamba.


semoga.. semoga kita selalu Istiqomah dan saling mengingatkan
semoga kita tidak menghambat jalan dakwah ini
semoga kita bisa meraih peluang sebanyak-banyaknya untuk terus berlomba lomba dalam kebaikan
semoga kita selalu yakin bahwa Allah akan menolong kita dari sisi yang tak pernah kita duga, karna kita membantu agama-Nya

aamiin