Sabtu, 29 Oktober 2016

Jawaban sebuah doa



Ada yang percaya aku bisa jalani ini. Ada yang menangis bersyukur karena hal yang ku dapat ini, bahkan aku saja tidak merasa sebahagia itu.
Ada yang berat melonggarkan hubungan yang sudah terikat kuat,hanya karena jarak
Ada mata yang begitu bersyukur sekaligus tak rela melepas anak sulungnya

Dan kini
Ada jiwa-jiwa baru yang muncul, hadir dalam hari-hari bagaikan teman lama yang dipertemukan kembali. Seakan merasa dekat walau hanya miliki waktu yang singkat untuk berkenalan. Semudah itu hingga merasa jiwa ini saling bergantung satu sama lain
Ada orang baru yang mencoba mengisi tempat kosong itu. Yang sebetulnya tidak akan pernah tergantikan. Semakin lama justru semakin tidak rela untuk menggeser posisinya,meskipun aku tahu pasti dia akan mengukir hal indah lainnya disini

Aku bahagia disini, benar aku bahagia. Meskipun yang kurasa itu hanyalah sugestiku saja agar hati ini lebih mudah menerima. Perpisahan bukan lagi hal yang menyakitkan, bahkan aku dapat menjalaninya dengan senyuman. Kini kepergian itu kuantar dengan lambaian hangat dikejauhan, seakan bahagia atas kepergiannya dan merasa masih ada waktu untuk selalu kembali.

Kupikir ini sudah jauh dari titik awal. Sangat jauh hingga 134 km terpisah dari setiap orang yang biasanya ada di pagi hingga malamku. Dan kini semua terasa baru. Tapi suatu hari pemikiran baru datang dan membuka mataku, bahwa ini baru awal. Jika Allah memberiku umur panjang untuk menyelesaikan setiap opisode hidupku, mungkin nanti aku akan berjalan lebih jauh lagi. Lebih lama lagi dari 4 tahun ini, atau mungkin aku tidak pernah kembali.

Perjalanan siang itu membuka mataku bahwa kini aku harus siap untuk pergi, siap untuk segala perpisahan, siap untuk jauh siap untuk berkelana. Hey bukankah itu impianku untukk berkelana ke seluruh penjuru negeri ? bukankah keinginanku untuk menyusuri pelosok negeri ? untuk mengabdi pada negeri ?  dan ternyata inilah jalannya. Inilah caranya. Tidak harus di IT*, Allah memberiku jalan lebih baik, lewat STIS. Kamu bisa kok, bapak percaya kamu bisa. Ini baru awal, dan jangan kecewain harapan itu.

Kata bapak, orang pertama yang menitikan air mata ketika mendengar kelolosanku sekolah disini, adalah temennya, itu om rokib. Bahkan selama ini aku tak tahu, kalau ternyata ada orang2 yang begitu bersyukur atas anugrah untukku itu. Mungkin lebih banyak lagi yang tidak ku tahu. Ya Allah Maha Besar Engkau, bahkan mungkin jika aku tau hal yang kau persiapkan dibalik ini semua, pasti hatiku sudah luluh saking besarnya cinta yang Kau beri untukku.
Atas alasan apalagi aku bersedih hati kini, semua yang Kau berikan untukku begitu indah. Aku ingat aku pernah berdoa agar aku bisa mengabdi untuk negeri ini,dengan ilmuku,aku ingin belajar sesuatu yang bisa diaplikasikan langsung untuk menolong masyarakat dan mengabdi pada negeri. Aku ingat aku berdoa agar aku berjalan,menyusuri pelosok negeri dan melihat keindahan nusantara tercinta. Aku ingat aku pernah berjanji untuk membawa mereka ke podium untuk memberikan sambutan atas keberhasilanku menjadi mahasiswa terbaik, yang sebelumnya belum kupersembahkan saat SMA. Ya Allah, ternyata doaku sampai dilangit langit, dan begitu cepat Engkau menjawabnya. Baru kusadari,inilah jawaban setiap doa itu. Doa doa yang terlontar atas kepasrahan, atas kerelaan hati untuk mengukuti alur-Mu, dan kini ketika semua sudah didepan mata, aku harus menerimanya. Iya, inilah jawaban dari setiap doa orang tuaku setiap malam, agar anaknya selamat dalam hidupnya. Alhamdulillah..
Jadi, sekarang aku harus bergerak. Menjadikan semuanya terwujud.

Senin, 17 Oktober 2016

Have a good taste of new journey !

our moment in summer



Terimakasih telah membuat semua ini berkesan. Semoga perpisahan kita terkenang di lubuk hati masing-masing,dan menjadi perpisahan terindah meskipun menyakitkan.

Yap, aku siap untuk petualangan baru....



You are my beloved sassy friend , DNA.

Datang



Dia pergi


Dia akan pergi

Pergi jauh, kami saling berjauhan

Ini benar terjadi

Yang kukira hanya khayalan saja

 

Dia akan pergi

Akankah dia datang kembali ?

Seperti namanya, datang..

 

Haha, lucu ya. 

Kita bertemu di tempat yang sama, dan berpisah dari titik yang sama pula. 

Kau ke timur dan aku ke barat, tapi semoga kita kembali lagi pada titik kita berpisah. 

Teman, jangan lupakan aku..

 Entah cerita ini akan berlanjut atau tidak

Apakah ini akhir dari petualangan kami

Atau justru awal dari sebuah kisah yang baru ?

Hanya Allah yang tahu.